Social Icons

Pages

Featured Posts

Rabu, 20 Januari 2016

City Gas Tarakan Bakal Tambah 50 Ribu Pelanggan


TARAKAN – Warga Tarakan makin dimanjakan. Jika sebelumnya hanya 2 kelurahan saja yang mendapatkan pasokan gas untuk rumah tangga di program city gas, kini ada peluang untuk 18 kelurahan lainnya mendapatkan pasokan yang sama. Artinya, program ini akan menjangkau dan melayani 50 ribu pelanggan baru. 

“Saat ini memang baru dua kelurahan (Sebengkok dan Karang anyar, Red). Untuk 18 kelurahan lainnya, kami akan bicarakan dengan PGN (Perusahaan Gas Negara),” kata Wali Kota Tarakan Sofyan Raga yang mengaku sudah membicarakan hal ini dengan PGN.Peluang itu makin terbuka, di 18 kelurahan itu jaringan gas sudah ada. “Respon PGN sangat baik,” sambung Sofyan.

Untuk diketahui, dalam hal pengelolaan city gas di 2 kelurahan itu masih ditangani perusahaan daerah (Perusda) Kota Tarakan. Ke depan jika dikembangkan menjadi 20 kelurahan tentu ada potensi program city gas Tarakan ditangani PGN.

“Untuk sementara jalan dulu yang sekarang (dikelola Perusda) karena sistem manajemen PGN dan perusda jelas berbeda,”pungkas Sofian Raga.(dsh/asm/rt)

~ Team City Gas Tarakan ~  

Tahapan Survei Penambahan Jaringan City Gas di Tarakan Dimulai

 


 
TARAKAN - Kepala Bidang (Kabid) Pertambangan dan Energi Dinas Kehutanan, Pertambangan, dan Energi (Dishutamben) Kota Tarakan, Amir Hamsah mengatakan dalam waktu dekat tim survey dengan kuesioner akan mendatangi sejumlah warga di Kelurahan Kampung Enam Tarakan. Kunjungan ini dilakukan untuk melakukan survey yang menjadi pra syarat pembangunan jaringan city gas.

Menurutnya, survey itu tidak dipungut biaya dan sejumlah warga diminta untuk tidak memberikan tips atau uang kepada para petugas yang membagikan kuesioner tersebut, karena program tersebut dibiayai oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KSDM), dan biaya pemakaian setelah terpasang baru dipungut biaya sesuai pemakaian konsumen.

“pemasangan dari tim survey dan bangun jaringan dilakukan Perusahaan Gas Negara (PGN), dan tidak ada biaya yang ditimbulkan dari kegiatan ini karena murni dibiayai dari APBN,” tuturnya pada hari Minggu (18/10/2015).

Jika masyarakat mendapatkan bukti bahwa ada yang melakukan pungutan, diharapkan segera melaporkan kepada Dishutamben untuk ditindaklanjuti. Tetapi dengan menyertakan bukti – bukti pembayaran, serta nama petugas yang bersangkutan.

“Kalau terbukti minta uang segera laporkan kepda kami, tapi harus ada bukti dan mengetahui siapa oknum petugas yang melakukan pungutan liar. Jika terbukti ada oknum yang melakukan hal itu, yang bersangkutan terancam hukuman pidana,” tuturnya.

Saat ini dilakukan survey hasil kerjasama antara Dishutamben Tarakan dan PGN dengan pertanyaan apakah warga Tarakan menginginkan pembangunan jaringan city gas atau tidak, untuk wilayah pemasangan di kelurahan Pamusian, Karang Anyar, Kampung Satu, Selumit, Selumit Pantai dan Gunung Lingkas, dengan sasaran 21 ribu sambungan. Tahapan survey ini dilakukan dalam rangka penyusunan Feed DEDC jaringan city gas, survey dilakukan oleh pihak PGN bekerjasama dengan LP2M Universitas Borneo Tarakan. 
 

Pelaksanaan Hot Tapping










~ Team City Gas Tarakan ~   

Senin, 18 Januari 2016

Penandatanganan Berita Acara Penyerahan Pengelolaan City Gas Tarakan

TARAKAN – Pengelolaan city gas atau jaringan gas (Jargas) Kota Tarakan yang sebelumnya dikelolah oleh Perusahaan Daerah (Perusda), secara resmi diserahkan ke Perusahaan Gas Negara (PGN). Penandatanganan berita acara penyerahan pengelolaan jaringan gas dilakukan usai upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Tarakan ke 18 di Stadion Datu Adil, kemarin.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT. PGN, Joko Saputro mengatakan, setelah serah terima PGN akan mempersiapkan fasilitas dan operasional. Namun yang paling utama adalah mempersiapkan tim operasional dan mencari lokasi kantor PGN di Tarakan.








Selain itu, PGN sedang mengupayakan penambahan jaringan gas di enam kelurahan yang sudah dilakukan survei sebelumnya. Dengan jumlah pelanggan saat ini yang ada di dua kelurahan, yaitu Karang Balik dan Sebengkok sebanyak kurang lebih 3 ribu sambungan, PGN akan menambah 21 ribu jaringan gas rumah tangga.
“Saat ini kami sedang menyiapkan dokumen dan sedang diupayakan oleh kontraktor. Kami sudah mulai bekerja untuk menambah pelanggan jaringan gas. Pada triwulan pertama tahun depan (2016) sudah bisa ditunjuk kontraktornya sehingga bisa dibangun 21 ribu jaringan gas rumah tangga di Tarakan,” terangnya.
Pembangunan jaringan gas dimulai tahun 2016 dan diharapkan awal 2017 sudah bisa digunakan oleh masyarakat, sedangkan untuk pembangunan jaringan gas di enam Kelurahan ini berasal dari APBN. Sedangkan untuk karyawan city gas Perusda sebanyak 25 orang akan diberdayakan di PGN karena sudah berpengalaman, namun belum bisa dipastikan apakah semuanya atau hanya sebagian.
Sementara itu Direktur Utama Perusda Tarakan, Tigor Nainggolan berharap, karyawanya yang berjumlah 25 orang yang selama ini menangani city gas dapat diambil semuanya oleh PGN untuk mengelola jaringan gas.
“Yang penting kita serahkan dulu pengelolaan, selanjutnya semua karyawan Perusda yang melayani city gas harap diterima bekerja di PGN, karena mereka sudah berpengalaman selama lima tahun mengelola jaringan gas di dua kelurahan,” ungkapnya. (yan)

~ Team City Gas Tarakan ~   

PGN Resmi Ambil Alih City Gas Tarakan


TARAKAN – Sejak Jumat (8/1) lalu, Perusahaan Daerah (Perusda) Tarakan tidak lagi mengelola city gas atau gas rumah tangga, karena telah diambil alih PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Pengalihan tersebut ditandai dengan pencatatan meteran terakhir pada Pukul 00.00 Wita, Jumat (8/1) dinihari, dilanjutkan penandatanganan berita acara serah terima pada siang harinya.
Perusda Tarakan dihadiri Direktur Utama Tigor Nainggolan. Sementara dari PT PGN diwakili Sales Area Head Muhammad Arif, disaksikan perwakilan SKK Migas dan Medco selaku suplier city gas.
Tigor mengaku tak kecewa kehilangan salah satu sumber pendapatannya. Perusda justru mendukung langkah pemerintah pusat mempercayakan PGN mengelola city gas di Tarakan.
“Tidak ada yang memberatkan PGN untuk mengambil alih, dari awal kita dukung. Kenapa? Karena kalau PGN yang mengerjakan lebih baik karena mereka lebih profesional, berpengalaman, dan punya modal besar,” ujar Tigor.
Ia percaya PGN mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Terbukti, perusahaan BUMN ini berjanji membuka 21 ribu sambungan bagi warga Tarakan, selain 3.425 sambungan yang sudah terpasang.
“Kita harus dukung, jangan kita katakan kurang pendapatan perusda, tapi menambah pendapatan masyarakat,” ujar Tigor.
Sales Area Head PT PGN Muhammad Arif, menjamin pengelolaan city gas bakal lebih baik dan profesional dari sebelumnya. Dicontohkan, usai take over, tahun ini juga pihaknya merealisasikan 21 ribu sambungan ke enam kelurahan di Tarakan.
“Saat ini masih ada pelelangan sejak tanggal 12 Januari sampai dengan 12 Maret lelang konstruksi, nanti dimungkinkan di akhir Maret itu sudah mulai jalan kalau sudah tahu pemenangnya,” ujar Arif.
Termasuk tarif, PGN bakal memberlakukan klasifikasi iuran berdasarkan tingkat ekonomi masyarakat seperti klasifikasi tarif listrik. Namun, pemberlakukannya dilakukan bertahap.
“Kalau sekarang untuk 10–50 meter kubik Rp 3.492, di atas 50 meter kubik Rp 3.666, nanti di PGN beda sedikit dengan yang saat ini berlangsung. 10-50 itu ada rumah tangga satu, rumah tangga dua, pelanggan kecil satu dan pelanggan kecil dua,” tuturnya.
Terkait stok gas, Arif menjamin masyarakat tak perlu khawatir karena Medco telah menyiapkan 0,15 BBTU untuk kebutuhan 3.425 sambungan yang sudah terpasang, ditambah 21 ribu sambungan baru.(*/mrs/asa)

~ Team City Gas Tarakan ~  

PGN Ambil Alih Kelola Jargas Kota Tarakan

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk mendapat penugasan dari Kementerian ESDM untuk mengoperasikan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) yang dibangun pemerintah di kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 3337 K/12/MEM/2015 tanggal 10 Juli 2015. Sebelumnya, berdasarkan SK Menteri ESDM Nomor 0651.K/12/MEM/2011 tanggal 3 Maret 2011, jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga di Kota Tarakan tersebut dioperasikan oleh PT Perusahaan Daerah Kota Tarakan (BUMD milik Pemerintah Kota Tarakan).

“Kami memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung pemerintah dalam perluasan pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat,” kata Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Djoko Saputro melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (15/12).

Menurut dia, PGN juga mendapatkan penugasan dari Kementerian ESDM untuk mengelola dan mengoperasikan jaringan gas rumah tangga di 11 kota/kabupaten lainnya sebanyak 43.334 sambungan rumah tangga. Selain Tarakan, kota/kabupeten tersebut adalah Semarang, Blora, rumah susun di Jabodetabek, Bogor, Cirebon, Palembang, Surabaya, Depok, Bekasi, dan Sorong.

Pelanggan baru rumah tangga tersebut akan menambah jumlah pelanggan PGN sebesar 43%, di mana pelanggan rumah tangga PGN yang ada saat ini 100.000 rumah tangga. PGN juga terus mengembangkan jaringan gas rumah tangga melalui Program PGN Sayang Ibu dengan melakukan penambahan 1 juta sambungan baru rumah tangga.

Jargas Kota Tarakan dibangun pemerintah dengan dana APBN pada 2010 dengan total sambungan rumah (SR) 3.366 sambungan. Tersebar di 2 kelurahan, yaitu Kelurahan Sebengkok dan Kelurahan Karangbalik. Dengan pasokan gas bumi dari PT Medco EP Indonesia alokasi sebesar 0,7 MMSCFD.

Pada 2016, Kementerian ESDM cq Ditjen Migas dengan sumber dana dari APBN Tahun Anggaran 2016 akan melakukan pengembangan jargas di Kota Tarakan sebanyak 21.000 SR, yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh PGN.

Sesuai dengan Peraturan BPH Migas No 3 Tahun 2014 tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui Pipa yang Dijual oleh Perusahaan Daerah Kota Tarakan untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil Pada Jaringan Pipa Distribusi Kota Tarakan, maka masyarakat yang menjadi pelanggan gas rumah tangga dikenakan biaya sebesar Rp3.492/m3 setiap bulannya.

Walikota Tarakan Sofian Raga berharap ke depannya, PGN melalui penugasan tersebut dapat mengembangkan pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi.

“Sehingga tidak hanya sambungan rumah tangga yang dapat menikmati gas bumi, namun juga dapat berkembang ke industri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan,” ujar Sofian Raga.

~ Team City Gas Tarakan ~  

Kamis, 09 Januari 2014

Pelatihan K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja)

 

Dengan diberlakukannya Pasar Bebas, maka suatu industri sudah tidak diberikan lagi proteksi atau perlakuan khusus oleh Pemerintah bagi produk industri yang dihasilkan. Sehingga industri dituntut untuk dapat bersaing secara sehat dengan meningkatkan mutu produk baik kualitas maupun kualitas agar bisa diterima di pasar bebas. Untuk memenuhi tuntutan tersebut diperlakukan sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh dalam menghadapi pesatnya teknologi. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dapat berperan dalam rangka meningkatkan daya saing terhadap produk melalui pendekatan mengurangi angka kecelakaan, penyakit akibat kerja dengan produk yang ramah lingkungan sehingga dapat menguranagi jumlah jam kerja yang hilang (lost time).

Untuk itu Ditjen Migas menyelenggarakan Program Pelatihan K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) dengan lisensi dan sertifikasi Nasional Departemen Tenega Kerja Transmigrasi RI.

Tujuan Pelatihan
·         Untuk memberikan bekal pengetahuan bagi teknisi dalam penerapan Kesehatan dan Keselamatan Keja.
·         Untuk memberikan bekal pengetahuan bagi teknisi dalam bidang penelitian atau riset dan pengembangan ilmu Kesehatan dan Kesehatan Kerja.
·         Mampu mengidentifikasi dan menilai potensi bahaya di lingkungan kerja.
·         Mampu memberikan saran /  rekomendasi untuk perbaikan kondisi lingkungan kerja

Instruktur Pelatihan
Instruktur yang akan memberikan pelatihan adalah Instruktur Senior dari DEPNAKERTRANS RI dan Instruktur yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya.
 
Sertifikat Pelatihan
Peserta yang telah mengikuti pelatihan ini akan mendapatkan sertifikasi Nasional dari Pusat Pengembangan Kesehatan Kerja, Badan penelitian, Pengembangan dan Informasi, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI yang berlaku seumur hidup


Materi Pelatihan
1. Pengantar K3
2. Peraturan perudangan yang berkaitan dengan K3
3. Potensi bahaya faktor fisik
4. Potensi bahaya faktor kimia
5. Kesehatan kerja dan penyakit akibat kerja
6. Gizi kerja
7. Ergonomi
8. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan kerja
9. Keselamatan kerja listrik dan pencegahan kebakaran
10.Keselamatan kerja mekanik dan bejana tekan
11.Psikologi industri
12.Penggunaan alat penguji lingkungan
13.Kunjungan perusahaan
14.Diskusi

Pelaksanaan
Swissbel Hotel Tarakan, 12 – 13 Agustus 2012