TARAKAN - Kepala Bidang (Kabid)
Pertambangan dan Energi Dinas Kehutanan, Pertambangan, dan Energi
(Dishutamben) Kota Tarakan, Amir Hamsah mengatakan dalam waktu dekat tim
survey dengan kuesioner akan mendatangi sejumlah warga di Kelurahan
Kampung Enam Tarakan. Kunjungan ini dilakukan untuk melakukan survey
yang menjadi pra syarat pembangunan jaringan city gas.
Menurutnya, survey itu tidak dipungut biaya dan sejumlah warga diminta
untuk tidak memberikan tips atau uang kepada para petugas yang
membagikan kuesioner tersebut, karena program tersebut dibiayai oleh
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KSDM), dan biaya pemakaian
setelah terpasang baru dipungut biaya sesuai pemakaian konsumen.
“pemasangan dari tim survey dan bangun jaringan dilakukan Perusahaan Gas
Negara (PGN), dan tidak ada biaya yang ditimbulkan dari kegiatan ini
karena murni dibiayai dari APBN,” tuturnya pada hari Minggu
(18/10/2015).
Jika masyarakat mendapatkan bukti bahwa ada yang melakukan pungutan,
diharapkan segera melaporkan kepada Dishutamben untuk ditindaklanjuti.
Tetapi dengan menyertakan bukti – bukti pembayaran, serta nama petugas
yang bersangkutan.
“Kalau terbukti minta uang segera laporkan kepda kami, tapi harus ada
bukti dan mengetahui siapa oknum petugas yang melakukan pungutan liar.
Jika terbukti ada oknum yang melakukan hal itu, yang bersangkutan
terancam hukuman pidana,” tuturnya.
Saat ini dilakukan survey hasil kerjasama antara Dishutamben Tarakan dan
PGN dengan pertanyaan apakah warga Tarakan menginginkan pembangunan
jaringan city gas atau tidak, untuk wilayah pemasangan di kelurahan
Pamusian, Karang Anyar, Kampung Satu, Selumit, Selumit Pantai dan Gunung
Lingkas, dengan sasaran 21 ribu sambungan. Tahapan survey ini dilakukan
dalam rangka penyusunan Feed DEDC jaringan city gas, survey dilakukan
oleh pihak PGN bekerjasama dengan LP2M Universitas Borneo Tarakan.
Mhon perhatiannya utk mendata msyrkt krg mampu, dikrnkan ada beberapa rmh yg blm terdata di rt 12 kp1 skip tarakan tengah
BalasHapus